Sabtu, 13 Oktober 2012

Apakah Gunung Berapi Itu ?


Dari bawah kerak bumi yang tipism lelehan batuan yang sangat panas, atau di sebut Magma, menyembur ke permukaan. Ketika sampai  di permukaan, lelehan itu disebut lava dan mengalir seperti sirup. Ketika lava mendingin lapis demi lapis, tumpukan itu berangsur-angsur menjadi gunung berapi.




Sebuah planet Berlapis-Lapis

Di pusat bumi, terdapat bagian inti dalam dan inti luar. Di sekeliling bagian ini, terdapat lapisan lelehan batuan dangat panas yang secara perlahan-lahan menggerakan bebatuan. Gerakan rotasi di dalam lapisan ini menyebabkan kerak bumi yang tipis, atau lempeng, inilah , sebagian besar gunung berapi muncul.
Kerak bumi bergerak sangat perlahan. Di celah antara lempeng, di tengah lautan, atau calah lembah di daratan. Magma menyemburkan membentuk barisan gunung. Kebanyakan gunung berapi terbentuk di dekat parit laut dalam, dimana satu lempeng masuk ke bawah lempeng lain (atas). Gunung merapi bisa muncul di atas titik-titik panas.


Menurut saya :
  
Magma menyembur melewati kerak lapisan magma dan mengumpul di sebuah kawah magma(kiri). Gelembung-gelembung air dalam magma menjadi sangat panas akibat tekanan. Ketika tekanan itu di lepaskan, gunung berapi meletus, persis seperti membuka tutup botol soda yang di kocok.

GUNUNG BERRAPI PEMBAWA MAUT

Kedahsyatan suatu letusan bergantung pada jumlah silika dan air daam magma yang menyembur. Silika menentukan seberapa derasnya batu yang terlontar. Air menambah daya letus uap bertekanan tinggi.

Letusan
    Jika letusan cukup dahsyat, seluruh bagian gunung berapi bisa runtuh. Gunung Santorini di Yunani dan gunung Krakatau di Indonesia, keduanya melontarkan puluhan kilometer kubik batu dan abu ke atmosfer. Pulau-pulau gunung berapi seperti itu menimbulkan gelombang besar yang di sebut tsunami, yang bisa menghancurkan daerah-daerah pantai sampai ribuan kilometer. Kalau magma yang keluar tidak terlalu deras, gunung berapi bisa melontarkan gumpalan lava, yang disebut bom, hingga lebih dari dua kilometer.

1.        1. Abu dan batu panas membentuk pilar tinggi, atau disebut pilar plinian. Buyarnya pilar ini bisa mengubur seluruh kota dalam abu, membuat semua makhluk hidup  di wilayah itu mati lemas dam hitungan menit, seperti di Pompoii.


2. Abu dan batu yang bercampur hujan atau salju menimbulkaan banjir lumpur, yang disubut lahar. Di Filipina, Spanyol adalah salah satu dari sekian desa hancur akbat lahar letusan gunung Pina pada 1991.

3. Awan abu panas, antara 2000C 7000C, bergerak turun kedesa Mayon di Filipina. Di kenal sebagai banjir Flow, awan panas ini bergerak dengan kecepatan lebih dari 241 km/jam dan membakar apa pun yang dilewatinya.

4. Letusan bisa menyembur dari sisi samping gunung berapi, seperti terjadi pada gunung St. Helens, Washington, yang indeks letusannya (VEI-Volcanic Explosivity Indeks)



                       "having a continuation"







Tidak ada komentar:

Posting Komentar